GoAtjeh| Jakarta -Pemadaman bergilir sempat terjadi di Aceh selama 3 hari sejak Minggu
(8/5/2016) sampai Rabu (11/5/2016). Pasokan listrik terganggu karena Pembangkit
Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun mengalami gangguan.
Pemadaman bergilir berakhir fasilitas regasifikasi milik Pertamina di Arun
selesai diperbaiki sehingga gas dapat kembali mengalir lancar ke PLTMG Arun 105
MW.
"(PLTMG Arun) Sudah nyala lagi tadi malam. Gasnya itu sempat terganggu,
jadi suplai gasnya nggak ada, otomatis PLTMG Arun jadi mati. Kemarin sudah
lancar lagi, selesai," kata Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir
Rosidin, usai diskusi di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Namun, Aceh dan Sumatera Utara masih rawan pemadaman bergilir (byar pet). Apa
yang terjadi di Aceh kemarin adalah puncak gunung es dari masalah sebenarnya,
yaitu minimnya cadangan daya (reserve margin) sistem kelistrikan Sumatra
Bagian Utara (Sumbagut).
Total daya mampu Sumbagut hanya 1.970 MW, sedangkan beban puncak di wilayah ini
mencapai 1.931 MW, sehingga cadangan daya hanya 38,82 MW atau 2% dari konsumsi
listrik saat beban puncak (peak).
Bila ada pembangkit yang mengalami gangguan sedikit saja, misalnya PLTMG Arun
baru-baru ini, pemadaman bergilir tidak terhindarkan. Idealnya, cadangan daya
mencapai 30% supaya pasokan listrik aman. Kalau saja cadangan daya mencapai
30%, kekurangan pasokan listrik sebesar 105 MW dari PLTMG Arun bisa tertutupi.
"Reserve margin di sistem Sumatra Bagian Utara terlalu kecil, cuma 38 MW
atau 2%, harusnya kan 30%. Kalau ada gangguan sedikit saja jadi mati
lampu," dia menjelaskan.
Karena itu, cadangan daya Sumbagut akan ditingkatkan secara bertahap. Tahun ini
ditargetkan cadangan bisa mencapai 10% dari kebutuhan atau sekitar 193 MW.
"Tahun ini akan kita kejar minimal reserve margin jadi 10%,"
pungkasnya.[Sumber:detik.com]
0 Response to "Sempat Byar Pet 3 Hari, Listrik di Aceh Kembali Normal"
Posting Komentar