GoAtjeh,
Jakarta – Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE menjadi
salah satu narasumber pada acara Sub-National Leaders Meeting on Suistainable
Development: From Cities to The World dalam rangka peluncuran
forum Compact of Mayor yang dihadiri oleh 15 wali kota se-Indonesia.
Acara ini digelar oleh Kantor Utusan Khusus Presiden untuk
Pengendalian Perubahan Iklim (UKP-PPI) bekerjasama dengan International Council
for Local Environmental Initiatives (ICLEI) Local Government for Sustainability
dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Hotel Royal
Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 12 Mei 2016.
Illiza tampil pada diskusi panel sesi pertama bersama Dr Shiv
Someshwar (Director of Climate Policy at the Center on Globalization and
Sustainable Development, Columbia University), Jatna Supriatna PhD (Chairman of
Research Center for Climate Change, University of Indonesia), dan Ir
Erna Witoelar MSc (Chairwomen of Governing Board of Yayasan Inovasi
Pemerintahan Daerah).
Dalam presentasinya berjudul “Sustainable Development and Climate Actions
in Banda Aceh: Challenges and Opportunities”, Illiza menyebutkan
untuk meningkatkan pemahamam terhadap isu-isu dan dinamika perubahan iklim
serta mencari solusi terbaik dalam pembangunan kota yang berlanjutan, setiap
kota di dunia setidaknya harus menyiapkan tiga strategi utama.
Pertama, papar Illiza, meningkatkan pemanfaatan sumber energi
terbarukan untuk menggantikan energi bahan bakar fosil. “Kami telah memulainya
dengan memanfaatkan tenaga surya, dan kami juga tengah mengkaji pemanfaatan
panas bumi, angin, dan sumber energi lainnya.”
Dalam hal pembangunan kota yang berkelanjutan, sambung Illiza,
hingga saat ini Pemko Banda Aceh fokus pada pengurangan risiko bencana untuk
mengurangi potensi kerusakan yang terjadi, terutama bencana yang terkait dengan
perubahan iklim. “Banda Aceh juga telah menjadi role model dan best practice bagi
kota-kota di dunia terkait Strategi Mitigasi Bencana.”
Strategi kedua adalah merancang perbaikan lebih lanjut sistem
transportasi perkotaan. Hasil yang diharapkan adalah penurunan emisi karbon
yang signifikan. “Strategi ketiga, memodernisasi sistem pengelolaan sampah
perkotaan, meningkatkan pemanfaatan tekonologi ramah lingkungan, dan terus
mengkampanyekan aksi Reduce-Reuse-Recycle-Replace atau 4R,” sebutnya.
Untuk menyiapkan ketiga strategi tersebut, ungkap Illiza,
pihaknya telah meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan beberapa kota di
Asia dan mitra potensial lainnya. “Kami juga sangat mengharapkan dana CSR dari
perusahaan-perusahaan dan investasi pihak swasta untuk pengembangan tranportasi
perkotaan, pengelolaan limbah, dan energi terbarukan.”
Menutup presentasinya, Illiza menegaskan komitmen Pemko Banda
Aceh untuk terus berupaya melindungi lingkungan dan warga kota serta memastikan
generasi mendatang dapat menghuni sebuah kota yang layak huni dan lebih
tangguh. “Saya ingin mengundang semua pihak dalam forum ini untuk memperluas
dialog dan kolaborasi dengan Kota Banda Aceh,” pungkas Illiza yang disambut applause hadirin.
Persentasi Illiza ini juga mendapat apresiasi dari sang
moderator, Amanda Katili Niode, Phd yang juga menjabat sebagai the head of
expert team the office of president’s special envoy on climate change. Ia
menyebut persentasi Illiza sebagai persentasi kelas dunia.
Sementara pada diskusi panel sesi kedua, diisi dengan pemaparan
materi oleh Wali Kota Bogor Dr Bima Arya, Wali Kota Jambi H Syarif Fasha ME,
dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi SH MKn MH.
Selanjutnya, Illiza bersama sejumlah wali kota lainnya
menandatangani commitment
of letter untuk bergabung dalam forum Compact of Mayor. Forum
tingkat dunia ini merupakan koalisi global wali kota yang berkomitmen untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan, dan melacak kemajuan
kota secara transparan terhadap perubahan iklim.
Turut hadir pada acara yang dibuka oleh Direktur Eksekutif
Apeksi Dr Sarimun Hadisaputra tersebut antara lain Prof (Hon) Ir Racmat
Witoelar selaku Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim, dan
Victorino Aquitania (Regional Director, ICLEI Southeast Asia).[Sumber: Klikkabar.com]
0 Response to "Di Peluncuran Compact of Mayor, Persentasi Illiza Dinilai Sebagai Persentasi Kelas Dunia "
Posting Komentar