GoAtjeh| Aceh Utara - Turunnya debit air sangat mempengaruhi produktivitas gabah tahun ini di
Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Dimana produktivitas gabah musim panen tahun ini, mengalami penurunan yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah akibat kurangnya debit
air untuk kebutuhan persawahan.
Kepala Bidang Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Dinas
Pertanian Aceh Utara, Salahuddin, di Lhokseumawe, Kamis mengatakan, kekurangan
debit air untuk keperluan aktivitas petani di persawahan itu sangat
mempengaruhi tingkat produktivitas gabah di wilayah tersebut.
Menurutnya, penyebab kekurangan debit air di sungai selain dipengaruhi oleh
curah hujan yang rendah, juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Seperti terjadinya penebangan pohon di hutan juga sangat memprihatinkan, karena
imbasnya juga terhadap masyarakat petani yang membutuhkan air yang memadai.
"Misalkan seperti di Kecamatan Meurah Mulia, para petani disana sumber
debit air itu berasal dari Krueng Pase (Sungai), jika terjadi kekurangan air di
sungai dimaksud tentu aka berimbas terhadap tanaman padi masyarakat setempat,
selama ini yang terjadi memang demikian," ungkapnya.
Salahuddin menambahkan, selain faktor itu, berkurangnya tingkat produksi
padi di daerah tersebut juga disebabkan oleh serangan hama, kekurangan pupuk,
sehingga tingkat kualitas tanaman menjadi rendah.
"Kita menargetkan setiap kecamatan bisa mencapai sebanyak 7 Ton gabah
per hektare saat panen, namun untuk tahun ini rata-rata tidak tercapai seperti
yang ditargetkan," ujarnya.
Lebih lanjut ungkap Salahuddin lagi, selain berbagai persoalan diatas,
upaya lain untuk meningkatkan produktivitas gabah, petani juga harus intensif
melakukan perawatan tanaman, seperti pengendalian penyakit hama, pemberian
pupuk yang memadai serta berupa hal lainnya, agar tanaman semakin berkualitas.**[antara]
0 Response to "Debit Air Pengaruhi Produktivitas Gabah Aceh Utara"
Posting Komentar