GoAtjeh| Banda Aceh
– Pemerintah Aceh berharap penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau
Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Aceh dengan PT Angkasa Pura
II mengenai pemanfaatan barang milik Aceh, dapat menjadi langkah awal bagi
pengembangan bandara sehingga dapat berkontribusi bagi peningkatan perekonomian
masyarakat Aceh.
Hal tersebut
disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, selaku Kepala Pemerintahan
Aceh, usai melakukan penandatanganan MoU Pemanfaatan barang Milik Aceh Untuk
Operasional dan Pengembangan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, yang
di pusatkan di meuligoe Gubernuran, Jumat (6/5/2016).
“Mudah-mudahan
penandatanganan Nota Kesepahaman ini, maka langkah kita untuk mengembangkan dan
meningkatkan fasilitas Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda berjalan
lebih cepat sehingga dapat mendukung peningkatan kehidupan sosial dan
pembangunan di Aceh,” ujar pria yang akrab disapa Doto Zaini itu.
Zaini
menambahkan, bandara yang terletak di kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh
Besar ini merupakan salah satu kunci utama dalam mendukung suksesnya program
pembangunan di Aceh. Sebagai salah satu etalase Aceh di mata dunia, maka
pelayanan di bandara ini menjadi gambaran kondisi Aceh bagi para tamu yang
berkunjung ke daerah ini.
“Karena itu,
maka selayaknya bandara ini terus berbenah agar siapapun yang datang berkunjung
ke Aceh, langsung mendapatkan kesan positif tentang Aceh. Jika kesan pertama
sudah baik, maka selanjutnya tentu akan lebih mudah,” lanjut Doto Zaini.
Faktor
inilah yang menyebabkan Pemerintah Aceh selalu memberi dukungan bagi
peningkatan pelayanan di Bandara SIM. Gubernur meyakini, jika bandara ini
dikembangkan lebih baik dari kondisi sekarang, maka Bandara Internasional
Sultan Iskandar Muda akan mampu memainkan perannya sebagai bandara transit
internasional di wilayah ujung barat Indonesia.
“Penandatanganan
Nota Kesepahaman antara Pemerintah Aceh dengan PT Angkasa Pura II ini,
merupakan langkah awal bagi cita-cita tersebut. Pemerintah Aceh telah
menyediakan tanah seluas 51 hektar, sebagai sarana penunjang fasilitas Bandara
Internasional Sultan Iskandar Muda,”
Untuk
dikaethui bersama, saat ini Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Telematika Aceh juga telah membangun Gedung Terminal VIP,
sebagai sarana penunjang bandara. Gubernur menambahkan, jika memungkinkan
gedung VIP ini akan dikelola melalui kerjasama yang saling menguntungkan.
Kemajuan Bandara SIM Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Aceh
Dalam kesempatan tersebut, Doto Zaini berharap, penandantangan kesepakatan ini
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda akan semakin maju dan menjadi salah
satu bandara terlengkap dan ternama di tanah air.
“Pada
akhirnya semua ini tentu akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan
pariwisata serta berpengaruh positif bagi masyarakat Aceh yang tentunya akan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Aceh,” sambung Zaini.
Sebagaimana
diketahui, jumlah maskapai yang memanfaatkan bandara SIM terus bertambah dari
waktu ke waktu. Setelah kehadiran Batik Air dan Citilink di awal 2016, beberapa
hari yang lalu bandara ini memulai perannya untuk melayani penerbangan Garuda
yang berangkat dari Aceh langsung menuju Jeddah.
“Ke depan
kita berharap lebih banyak lagi penerbangan lintas internasional yang hadir di
bandara ini. Untuk mendukung langkah tersebut, Pemerintah Aceh senantiasa siap
berkoordinasi dan bekerjasama yang saling menguntungkan dengan PT Angkasa Pura
II selaku pengelola bandara ini,”.
Doto Zaini
menegaskan, penandatanganan MoU dan menyediakan lahan serta bangunan yang
merupakan Barang Milik Aceh untuk dimanfaatkan bagi peningkatan pelayanan
bandara ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemerintah Aceh.
Adapun Barang
Milik Aceh yang termasuk dalam MoU hari ini adalah tanah dan bangunan yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Bandara, Penyediaan Infrastruktur dan
Aksesibilitas Bandar Udara, Lahan terbuka hijau, Pengelolaan bidang-bidang
usaha tertentu pada sisi darat Bandara, seperti Gudang Cargo, Perhotelan,
Cafe/Restoran, Parkir Inap, dan fasilitas pendukung lainnya, serta Fasilitas
Transportasi Udara dalam bentuk Pesawat Ultra Light yang telah dihibahkan
kepada Pemerintah Aceh.
Sistem
Pemanfaatan Barang Milik Aceh ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016,
yang keduanya mengatur tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.
“Mudah-mudahan
apa yang kita laksanakan hari ini mampu mendorong hadirnya pelayanan yang
berkualitas di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda ini. Semoga Allah SWT
meridhai perjuangan kita dalam menjadikan Aceh lebih baik lagi di masa
mendatang,” pungkas Gubernur Aceh.
Turut hadir
dalam kegiatan tersebut, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero),
General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh,
Para Asisten Sekretaris Daerah Aceh, serta sejumlah Kepala SKPA. [sumber: acehtrend.co]
0 Response to "Zaini Berharap Angkasa Pura II Bisa Berkontribusi untuk Aceh"
Posting Komentar