GoAtjeh - Mahasiswa Aceh Barat yang tergabung dalam Gerakan Lawan Pemadaman
PLN (Grapela PLN) menggalang uang koin dari masyarakat. Aksi yang berlangsung
di posko depan gedung DPRK atau Bundaran Pelor Meulaboh tersebut sebagai bentuk
protes krisis listrik parah yang terjadi di Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan
Raya. Uang koin yang terkumpul akan diserahkan ke Perusahaan Listrik Negara
(PLN).
“Koin yang terkumpul ini akan kita serahkan kepada PLN untuk menormalkan
listrik di wilayah kita yang hampir setiap malam padam dan sudah berlangsung
lama,” kata Koordinator Aksi Deni kepada Serambi kemarin. Aksi penggalangan
koin dimulai Jumat siang hingga Sabtu (7/5) dengan mendirikan tenda dan spanduk
serta orasi.
Menurut Deni, pemadaman yang terjadi di wilayah Aceh Barat, Aceh Jaya dan
Nagan Raya sudah begitu parah sehingga masyarakat pelanggan merasa dirugikan.
Menurutnya pemadaman bergilir bukan saja terjadi malam hari, tetapi juga siang
hari dan waktu yang tidak tentu. “Dengan uang koin yang kami kumpulkan ini
diharapkan bisa membantu dana untuk PLN menormalkan kembali arus listrik.
Apalagi dalam waktu dekat akan menyambut bulan Ramadhan,” katanya.
Mahasiswa juga menyatakan sikap mendesak PLN menjamin kebutuhan listrik dan
meminta PLN lebih transparan. Selanjutnya, jika PLN Meulaboh dan PLN Aceh tidak
mampu mengatasi krisis listrik, para pejabat sebaiknya mundur karena dinilai
gagal.
Sementara itu PLN Area Meulaboh menyatakan pemadaman bergilir di tiga
kabupaten tersebut akibat terjadi defisit daya 8-10 Mega Watt (MW) pascaterjadi
gangguan pada PLTU Nagan Raya. “Kita sudah koordinasi dengan PLTU Media Grop
sejauh ini masih dilakukan pencarian penyebab gangguan yang terjadi sejak Kamis
dini hari,” kata Manager PLN Area Meulaboh Saslizar kemarin.
Kasi Listrik dari Distamben Aceh Barat Nazamuddin ST mengatakan PLN sudah
berkoordinasi dengan Pemkab bahwa saat ini PLN sedang mengalami krisis listrik.
Salah satu solusi yang ditawarkan untuk sementara waktu lampu penerang jalan
umum di kota dipadamkan pada beban puncak dari pukul 19.00-23.00 WIB meliputi
Jl T Umar, Jl Iskandar Muda, Jl Manekroo, Jl Imam Bonjol, Jl Sisinggamagara dan
jalan nasional.
“Pemadaman lampu jalan bersifat sementara hingga suplai arus di PLN normal.
Artinya rumah penduduk lebih diutamakan supaya hidup daripada lampu jalan.
Demikian juga perlu kami sampaikan lampu jalan dipadamkan seluruh jalan kota
bukan tidak dibayar. Tapi arus itu diharapkan dapat digunakan untuk rumah
penduduk,” kata Nazamuddin. [sumber: serambinews.com]
0 Response to "Mahasiswa Galang Koin untuk PLN"
Posting Komentar