Licinnya Santoso sampai polisi perpanjang 6 operasi khusus


GoAtjeh - Polri akhirnya memperpanjang operasi khusus gabungan antara personelnya dengan TNI dalam menangkap kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Sedianya operasi gabungan yang dinamakan Tinombala itu berakhir pada 8 Mei lalu, namun diperpanjang setelah satgas gabungan tak juga menangkap pimpinan kelompok MIT, Santoso alias Abu Wardah.

Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, operasi khusus itu diperpanjang selama dua bulan ke depan. Licinnya Santoso membuat operasi tersebut

diperpanjang hingga dua bulan ke depan.

"Rencana diperpanjang 60 hari, kita bertekad terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (10/5).

Dalam dua bulan terakhir operasi Tinombala itu sebetulnya satgas berhasil melacak markas termasuk meringkus 14 anak buah dari 31 anggota Santoso dengan 10 di antaranya tewas usai baku tembak dengan petugas. Namun, sulitnya lokasi membuat petugas sulit meringkus Santoso.

"Jadi tujuan perpanjangan itu untuk memastikan bahwa upaya pengejaran terhadap para pelaku terus berlangsung dengan melihat faktor geografis yang luas tentunya memerlukan waktu," ujar dia.

Operasi Tinombala berlangsung sejak 10 Januari 2016. Sebelum operasi gabungan ini, Polri menggelar Operasi Camar Maleo I dan IV untuk memburu kelompok Santoso. Namun hingga Operasi Camar Maleo dihentikan dan menjadi Operasi Tinombala, kelompok bersenjata pimpinan Santoso belum juga tertangkap. Selain memperpanjang operasi, saat ini Polri pun tengah menyiapkan personel terbaik untuk menangkap kelompok Santoso. 

"Personel yang cukup itu terus kita pikirkan untuk mendapatkan langkah-langkah yang terbaik agar mereka cepat ditangkap," tandas dia.(merdeka)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Licinnya Santoso sampai polisi perpanjang 6 operasi khusus"

Posting Komentar