GoAtjeh| Banda
Aceh – Hari ini Senin (9/5/2016), Badan Pusat Statistik RI kembali merilis
Laporan Sosial Ekonomi Mei 2016, diantaranya menyajikan data tentang kondisi
ketenagakerjaan di Indonesia. Secara nasional, angka pengangguran mencapai
7,024 juta orang atau 5,50 persen.
Hasil
analisa IDeAS, lima provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi (TPT) pada
Februari 2016 masing-masing yaitu; Kepulauan Riau sebesar 9,03 persen,
Kalimantan Timur 8,86 persen, Jawa Barat 8,57 persen, Aceh 8,13 persen dan
Banten 7,95 persen. Data Sosial Ekonomi BPS menunjukkan tingkat pengangguran di
Aceh periode Februari 2016 tertinggi ke-empat di Indonesia setelah Kepri,
Kaltim, dan Jabar. Selanjutnya, lima provinsi dengan TPT terendah yaitu; Bali
2,12 persen, Sulawesi Barat 2,73 persen, D.I Yogyakarta 2,81 persen, Papua 2,97
persen dan Maluku Utara 3,43 persen.
Publikasi
BPS Aceh triwulan I 2016 pada 4 Mei 2016 juga menunjukkan angka pengangguran
Aceh periode Februari 2016 masih tinggi dibanding periode Februari 2015 lalu,
mencapai 8,13 persen. Jumlah Pengangguran di Aceh per Februari 2016 mencapai
182 ribu orang, mengalami peningkatan sebesar 7 ribu dibandingkan dengan
kondisi Februari 2015 lalu yaitu 175 ribu (7,73 persen), namun lebih rendah
dari TPT Agustus 2015 sebesar 9,93 persen.
Direktur
IDeAS, Munzami Hs, mengatakan sebagai daerah penerima dana Otonomi Khusus
(Otsus), masih tingginya angka pengangguran Aceh tentu masih menjadi masalah
serius bagi pembangunan Aceh ke depan. Jika dibandingkan dengan Provinsi Papua dan
Papua Barat yang juga daerah penerima dana Otsus, Aceh masih tertinggal jauh
dari sisi penanggulangan pengangguran. Periode Februari 2016, angka
pengangguran Papua hanya 2,97 persen dan Papua Barat 5,73 persen.
“Menjelang
Pilkada 2017 mendatang, kita berharap agar masyarakat Aceh lebih cerdas dalam
menentukan pemimpin Aceh ke depan. Harus diketahui bersama, Otsus Aceh hanya
tinggal 2 periode pergantian gubernur lagi (sampai 2027), maka jika pembangunan
Aceh tidak segera berorientasi pada penciptaan lapangan kerja, bisa diprediksi
10 tahun mendatang Aceh akan booming pengangguran dan ikut berdampak pada
semakin tinggi angka kemiskinan. Untuk saat ini, SKPA sektor ketenagakerjaan
harus dievaluasi oleh Gubernur agar prestasi negatif terkait kondisi ketenagakerjaan
Aceh dapat diperbaiki kedepannya,” ujarnya.
Aceh
harus memiliki program khusus terhadap penanggulangan pengangguran dan
pengentasan kemiskinan, tidak hanya menawarkan program “cet langet” setiap
tahunnya tanpa ada implementasi kebijakan yang riil terhadap penciptaan
lapangan kerja di Aceh.[sumber: acehtrend.co]
0 Response to "Februari 2016, Pengangguran di Aceh Urutan Empat Nasional"
Posting Komentar