GoAtjeh| BANDA ACEH –
Direktur IDeAS, Munzami Hs., mengatakan, jika dibandingkan dengan Provinsi
Papua dan Papua Barat yang juga daerah penerima dana Otsus, Aceh masih
tertinggal jauh dari sisi penanggulangan pengangguran.
“Periode Februari
2016, angka pengangguran Papua hanya 2,97 persen dan Papua Barat 5,73 persen,”
ujar Munzami melalui siaran pers diterima portalsatu.com, Senin, 9
Mei 2016.
Itu sebabnya, Munzami
berharap agar masyarakat Aceh lebih cerdas dalam menentukan pemimpin Aceh ke
depan melalui pilkada 2017. “Harus diketahui bersama, Otsus Aceh hanya tingga
dua periode pergantian gubernur lagi (sampai 2027),” katanya.
“Jika pembangunan Aceh
tidak segera berorientasi pada penciptaan lapangan kerja, bisa diprediksi 10
tahun mendatang Aceh akan booming pengangguran dan ikut
berdampak pada semakin tinggi angka kemiskinan,” ujar Munzami lagi.
Munzami minta Gubernur
Aceh segera mengevaluasi SKPA sektor ketenagakerjaan agar “prestasi negatif”
terkait kondisi ketenagakerjaan Aceh dapat diperbaiki ke depan.
“Aceh harus memiliki
program khusus terhadap penanggulangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
Tidak hanya menawarkan program ‘cet langet’ setiap tahunnya tanpa ada
implementasi kebijakan yang riil terhadap penciptaan lapangan
kerja di Aceh,” kata Munzami.
Diberitakan
sebelumnya, hasil analisa IDeAS, lima provinsi dengan Tingkat Pengangguran
Tertinggi (TPT) pada Februari 2016 adalah Kepulauan
Riau sebesar 9,03 persen, Kalimantan
Timur 8,86 persen, Jawa Barat 8,57 persen, Aceh
8,13 persen dan Banten 7,95 persen.
Data Sosial Ekonomi
BPS menunjukkan tingkat pengangguran di Aceh
periode Februari 2016 tertinggi keempat di
Indonesia setelah Kepri, Kaltim, dan Jabar. Selanjutnya, lima
provinsi dengan TPT terendah yaitu; Bali 2,12 persen, Sulawesi Barat 2,73
persen, D.I Yogyakarta 2,81 persen, Papua 2,97 persen dan Maluku Utara 3,43
persen. [sumber: portalsatu]
0 Response to "Aceh Tertinggal Dari Papua, Jangan Ada Lagi Program 'Cet Langet'"
Posting Komentar