GoAtjeh| Sebelum adanya Rukhyatul hilal
untuk menentukan untuk menentukan awal bulan Muharram 1438 Hijriyah akan
dilaksanakan pada Sabtu besok, 1 Oktober 2016 bertepatan tanggal 29 Zulhijjah
1437 H. pertanyaan kapan jatuhnya tahun baru Islam tanggal 1 Muharram 1438
Hijriyah belum bisa dipastikan
Laporan
rukyatul hilal dari seluruh kawasan Indonesia sangat penting. Pasalnya laporan
itu menjadi dasar menetapkan kapan jatuhnya awal Muharram yang akan menjadi
pedoman penetapan ibadah yang mengikuti kalender seperti puasa ‘asyura/tasu’a,
yaumil bit dsb.
Dilansir
dari situs RHI, kemungkinan besar dua ormas Islam (Muhammadiyah dan NU)
menetapkan 1 Muharram 1438 H pada Minggu 2 Oktober 2016. Data ketinggian Hilal
pada berdasarkan markas nasional Pos Observasi Bulan (POB) Pelabuhanratu,
Sukabumi, Jawa Barat ditunjukkan sebagai berikut; Ijtimak/konjungsi
Bulan-Matahari terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2016 pukul 07:14 WIB, Matahari
terbenam pada pukul 17:48 WIB, dengan ketinggian bulan/hilal 4,5° di atas ufuk
hakiki.
Pada kondisi ini secara astronomis praktis hilal masih belum
memungkinkan bisa dirukyat secara visual baik menggunakan mata telanjang maupun
teleskop, kecuali menggunakan teknik olah citra dan kamera CCD.
Ormas
Nahdlatul Ulama (NU) yang menggunakan rukyatul hilal sebagai dasar penentuan
awal bulannya mengakui kesaksian rukyat asalkan ketinggiannya di atas “batas
imkanurrukyat” 2° bahkan hanya dengan mata telanjang. Sementara dalam
penyusunan kalendernya juga menggunakan kriteria ketinggian hilal 2° tanpa
syarat elongasi dan umur Hilal. Pada kondisi tersebut kemungkinan akan ada
klaim rukyat sehingga awal bulan akan jatuh pada Ahad, 2 Oktober 2016.
Sementara itu Ormas Muhammadiyah dalam penyusunan kalender Hijriyah baik untuk
keperluan sosial maupun ibadahnya (Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah) menggunakan
kriteria yang dinamakan “Hisab Hakiki Wujudul Hilal”. Kriteria ini menyatakan
bahwa awal bulan Hijriyah dimulai apabila telah terpenuhi tiga kriteria telah
terjadi ijtimak (konjungsi), ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari
terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas
ufuk (bulan baru telah wujud).
Ketiga
kriteria ini penggunaannya adalah secara kumulatif, dalam arti ketiganya harus
terpenuhi sekaligus. Apabila salah satu tidak terpenuhi, maka bulan baru belum
mulai. Atau dalam bahasa sederhanya dapat diterjemahkan sebagai berikut. Jika
setelah terjadi ijtimak, Bulan terbenam setelah terbenamnya Matahari maka malam
itu ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut
ketinggian Bulan saat Matahari terbenam.
Berdasarkan
posisi hilal saat Matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia maka syarat
wujudul hilal sudah terpenuhi, sehingga Taqwim Muhammadiyah menetapkan awal
bulan jatuh pada Ahad, 2 Oktober 2016 [beritabulukumba.com]
0 Response to "Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 Hijriyah Jatuh 2 Oktober 2016 "
Posting Komentar