GoAtjeh, TAMIANG – Personil Satuan Polisi Pamong Praja/Wilayatul Hisbah (Satpol
PP/WH) yang didukung personil Polisi Militer Aceh Tamiang, menggerebek sebuah
rumah milik warga keturunan yang dijadikan sebagai lapak mesum. Dalam
penggerebekan yang berlangsung, Sabtu malam itu, beberapa pria dan wanita muda
kabur melarikan diri, namun satu pasang anak manusia yang dipergoki sedang
bermesum ria, berhasil dicokok petugas.
Rumah
yang ditengarai dioperasikan sebagai lapak mesum itu adalah milik Akek atau
sering disapa Acek. Terletak di tengah Kota Kualasimpang, tepatnya dekat
lapangan basket Kede Bawah Desa (Kampong) Kota Kualasimpang, Kecamatan
Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pasangan
muda yang ditangkap saat bermesum ria itu–sebut saja–Kumbang (21) dan gadis
anak baru gede (ABG) Bunga (15) warga Aceh Tamiang.
Kasat
Pol PP/WH Aceh Tamiang, Ahmad Yani SSTP MSi, Selasa 10 Mei 2016, mengatakan,
terungkapnya keberadaan rumah yang dijadikan lokasi mesum di tengah Kota
Kualasimpang ini, berkat informasi warga yang resah dengan keberadaan rumah
tersebut, yang sering dikunjungi laki dan perempuan bukan muhrim. Mendapat informasi
itu, pihaknya memerintahkan anggota intel Satpol PP/WH untuk melakukan
pengintain selama dua minggu guna memastikan kebenaran informasi tersebut.
Di
lapangan, sulit menerobos rumah tersebut yang dikelilingi pagar seng dan pintu
berlapis. Setelah masuk ke pagar seng masih ditemukan pintu kayu, kemudian
didapati pintu besi. Mengetahui kondisi tersebut, pihaknya terpaksa mengintai
orang masuk ke lokasi rumah itu, agar dapat melakukan penggrebekan. Saat ada
orang masuk, pihaknya langsung mengikuti orang tersebut, setelah tiba di dalam,
langsung anggota Satpol PP dan WH melakukan penggrebekan. Saat itu,
penghuninya sebagian langsung lari secara serabutan, dan dalam rumah terdapat
blok dan gang kemudian ditemukan sekitar tujuh kamar di dalamnya.
Dalam
sebuah bilik kamar, anggota Satpol PP/WH menemukan sepasang muda mudi sedang
bermeusum, sementara pemilik rumah Atek (yang belum dikenal wajahnya oleh
anggota Satpol PP/WH), berhasil melarikan diri dari pintu gerbang lainnya yang
tidak terpantau anggota Satpol PP/WH.
Rumah
tersebut diduga dioperasikan untuk lapak mesum yang memperdagangkan manusia
(human traffiking). Selain menyediakan wanita penghibur di lokasi, lelaki
hidung belang juga dapat membawa perempuan dari luar. “Tiga cewek yang permanen
disediakan di rumah Acek ini,” ujarnya.
Bahkan
disebut-sebut, jasa kencan untuk gadis ABG di lokasi itu mencapai kisaran Rp
300 hingga 500 ribu. Dengan catatan, pemilik rumah mendapat uang lapak. Saat
ini pihak Satpol PP/WH Tamiang masih memburu Atek, untuk mengungkap dugaan
lapak prostitusi berbayar tersebut.
Dari
hasil pemeriksaan, Bunga mengaku sudah bekerja di tempat Acek selama tiga
bulan, sejak Maret 2016 dan ditugaskan oleh Acek untuk melayani lelaki hidung
belang. Sabtu, sekira pukul 20.30 Wib malam, ia disuruh Acek menjumpai
Kumbang di kamar belakang dan Bunga langsung menuruti perintah Acek
menjumpainya. Dalam sekali melayani lelaki hidung belang, Bunga di bayar antara
Rp 300 – 500 ribu. Dari angka itu, Bunga harus mengeluarkan setoran untuk Acek
sebesar Rp 30.000 dan sewa kamar Rp 100.000. (Sumber: Klikkabar.com)
0 Response to "Mesum Berlapis di Tamiang Harga Bervariasi"
Posting Komentar